*
*□◇▪︎MENJELANG FAJAR 19 MEI 2020▪︎26 RAMADHAN 1441▪︎□◇*
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
A'uzubillahiminasy
syaithonirojiim
Firman اللهِ
Dan makan
dan minumlah kalian,
tapijanganlah
kalian berlebih-lebihan
*Karena sesungguhnya*
*Allah tidak*
*menyukai orang yang*
*berlebih-lebihan.*
( QS. Al-A’raf 31 )
Dan berlebih-lebihan
dalam berpakaian
dan berdandan
Seringkali pakaian yang
bagus dan indah
yang memang
disunnahkan untuk
dikenakan
pada hari raya
Iedul Fitri, menjadikan
kita terjebak
pada sifat berlebihan
dalam berpakaian
ataupun
berdandan,
*Sehingga dosa-dosa*
*yang telah*
*terampuni kembali*
*masuk dalam diri kita.*
Allah SWT berfirman :
*“Dan janganlah kamu*
*berhias dan*
*bertingkah laku seperti*
*orang-orang*
*Jahiliyah yang dahulu.”*
( Al-Ahzab 33 )
🌹🕊
sahabat2:MF
*Berjabat*
¥tangan antara pria*
*dan wanita*
*yang bukan* *mahromnya.*
Hal ini juga
terkadang sering
terlalaikan
dalam merayakan Iedul
Fitri terhadap
sanak saudara,tetangga
atau teman
dan kerabat Padahal
berjabat tangan
bagi yang bukan
mahromnya adalah
termasuk
perbuatan yang
dilarang. Dalam sebuah
hadits digambarkan :
“Dari Urwah ra,
bahwasanya Aisyah
memberitahukannya
tentang bai’at
wanita. Aisyah berkata,
Rasulullah SAW
tidak pernah menyentuh
dengan tangannya
seorang wanita
sama sekali.”
( HR. Muslim )
*Mdh2an dari tulisan MF ini kita tetap selalu dijalan Allah/tdk ber lebih2an dlm menjalani kehidupan se hari2.terutama nanti di hari kemenangan.*
*Aamiin Yaa Rabbal Alamiin*
.
Tritika'62
Senin, 18 Mei 2020
Sabtu, 24 Maret 2018
ADAB-ADAB TERHADAP AL-QUR'AN
Setiap muslim harus meyakini
kesucian Kalamulloh, keagungannya, dan keutamaannya di atas seluruh kalam
(ucapan). Al Qur’anul Karim itu
Kalamulloh yang didalamnya tidak
ada kebatilan. Al Qur’an memberi
petunjuk jalan yang
lurus dan memberi
bimbingan kepada umat manusia
didalam menempuh perjalanan
hidupnya, agar selamat di
dunia dan di
akhirat, dan dimasukkan dalam
golongan orang-orang yang
mendapatkan rahmat dari
Alloh Ta’ala. Untuk itulah, tiada ilmu yang lebih utama
dipelajari oleh seorang Muslim melebihi keutamaan mempelajari Al Qur’an. Sebagaimana
sabda Nabi ShallAllohu
‘alaihi wa sallam,
yang artinya: “Sebaik-baik kamu adalah orang yang
mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari).
Dalam riwayat
Imam Muslim dijelaskan,
yang artinya : “Bacalah Al-Qur’an,
sesungguhnya Al-Qur’an itu akan
menjadi syafa’at di hari Qiyamat bagi yang membacanya (ahlinya).” (HR.
Muslim). Wajib bagi kita
menghalalkan apa yang
dihalalk-an Al Qur’an dan
mengharamkan apa yang diharamkannya. Diwajibkan
pula beradab dengannya
dan berakhlaq terhadapnya.
Untuk mendapatkan
kesempurnaan pahala dalam
membaca Al Qur’an, di
saat membaca Al Qur’an seorang Muslim perlu memperhatikan
adab-adab yang akan disampaikan pada tulisan berikut ini.
Agar membacanya dalam keadaan yang sempurna, suci dari najis,
dan dengan duduk yang sopan dan tenang. Dalam
membaca Al Qur’an dianjurkan
dalam keadaan suci.
Namun apabila dia membaca
dalam keadaan najis,
diperbolehkan dengan
Ijma’ umat Islam.
Imam Haromain berkata : orang
yang membaca Al Qur’an dalam keadaan najis, dia tidak dikatakan mengerjakan hal
yang makruh, akan tetapi dia meninggalkan sesuatu yang utama. (At-Tibyan, hal. 58-59).
Membacanya dengan pelan
(tartil) dan tidak
cepat, agar dapat
menghayati ayat yang
dibaca. Rasulullah ShallAllohu
‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: “Siapa
saja yang membaca
Al-Qur’an (khatam) kurang
dari tiga hari,
berarti dia tidak
memahami” (HR. Ahmad
dan para penyusun Kitab-Kitab Sunan). Dan
sebagian kelompok dari
generasi pertama membenci pengkhataman Al Qur’an
sehari semalam, dengan
dasar hadits di atas.
Rasulullah telah memerintahkan
Abdullah Ibnu Umar untuk mengkhatamkan Al Qur’an setiap satu minggu (7 hari). (Muttafaq Alaih). Sebagaimana yang
dilakukan Abdullah bin Mas’ud, Utsman bin Affan, Zaid bin Tsabit, mereka
mengkhatamkan Al Qur’an sekali dalam seminggu.
Di dalam
sebuah ayat Al Qur’an,
Alloh Ta’ala menjelaskan sebagian
dari sifat-sifat hambaNya yang
shalih, yang artinya:
“Dan mereka
menyungkur atas muka
mereka sambil menangis
dan mereka bertambah khusyu’ (QS. Al-Isra’: 109). Agar membaguskan
suara di dalam membacanya, sebagaimana
sabda Rasulullah ShallAllohu
‘alaihi wa sallam,
yang artinya: “Hiasilah Al-Qur’an dengan suaramu” (HR Ahmad, Ibnu
Majah dan Al'Hakim). Di dalam hadits lain dijelaskan: “Tidak termasuk umatku orang yang tidak melagukan Al-Qur’an” (HR.
Al-Bukhari dan Muslim).
Maksud hadits di atas, membaca Al)Qur’an dengan susunan bacaan
yang jelas dan terang makhroj huruf nya, panjang pendeknya bacaan, tidak sampai
keluar dari ketentuan kaidah Tajwid.
Membaca Al Qur’an
dimulai dengan Isti’adzah. Alloh Subhanahu
wa Ta’ala berfirman, yang artinya: “Dan bila kamu akan membaca Al-Qur’an, maka mintalah perlindungan
kepada Alloh dari (godaan-godaan) syaithan yang terkutuk” (QS. An-Nahl:
98). Apabila ayat yang dibaca dimulai dari awal surat, setelah isti’adzah terus
membaca Basmalah, dan apabila tidak di awal surat cukup membaca isti’adzah.
Khusus surat
At-Taubah walaupun dibaca mulai
awal surat tidak
usah membaca Basmalah, cukup dengan membaca isti’adzah saja.
Membaca Al Qur’an
dengan berusaha mengetahui
artinya dan memahami
inti dari ayat
yangdibaca dengan beberapa
kandungan ilmu yang
ada didalamnya. Firman
Alloh Ta’ala, yang artinya:
“Maka apakah
mereka tidak memperhatikan
Al-Qur’an, ataukah hati
mereka terkunci ?” (QS.
Muhammad : 24). Membaca Al Qur’an dengan tidak mengganggu orang yang sedang shalat,
dan tidak
perlu membacanya dengan suara yang terlalu keras atau di tempat yang banyak
orang. Bacalah dengan suara yang lirih atau dalam hati secara khusyu’.
Rasulullah ShallAllohu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang
artinya : “Orang yang
terang-terangan (di tempat
orang banyak) membaca Al-Qur’an,
sama dengan orang
yang terang-terangan dalam
shadaqah” (HR. Tirmidzi,
Nasa’i, dan Ahmad).
Dalam hadits lain dijelaskan,
yang artinya : “Ingatlah bahwasannya
setiap hari dari
kamu munajat kepada Rabbnya, maka janganlah salah
satu dari kamu mengganggu yang
lain, dan salah
satu dari kamu tidak boleh mengangkat suara atas yang lain di dalam
membaca (Al-Qur’an)” (HR. Abu Dawud, Nasa’i, Bai haqi dan Hakim), ini
hadits shahih dengan syarat Shaikhani (Bukhari-Muslim).
Jadi jangan
sampai ibadah yang
kita lakukan tersebut
sia-sia karena kita
tidak mengindahkan sunnah
Rasulullah dalam melaksanakan ibadah membaca Al Qur’an. Misalnya, dengan
suara yang keras pada larut malam, yang akhirnya mengganggu orang yang
istirahat dan orang yang shalat malam.
Dengarkan bacaan Al Qur’an.
Jika ada yang
membaca Al Qur’an, maka dengarkanlah bacaannya
itu dengan tenang,
Alloh Ta’ala berfirman, yang artinya : “Dan
tatkala dibacakan Al-Qur’an, maka
dengarkanlah dan diamlah,
semoga kamu diberi
rahmat” (QS. Al A’raaf :
204).
Membaca Al Qur’an dengan
saling bergantian yang bertujuan untuk pendidikan atau mempelajari Al Qur’an.
Yang mendengarkannya harus dengan khusyu’ dan tenang. Rasulullah ber-sabda,
yang artinya : “Tidaklah ber-kumpul suatu
kaum didalam rumah-rumah Alloh, mereka
membaca Al-Qur’an dan
saling mempelajarinya kecuali
akan turun atas mereka
ketenangan, dan mereka diliputi oleh rahmat
(Alloh), para malaikat me-nyertai
mereka, dan Alloh
membangga-banggakan mereka di kalangan (malaikat) yang ada di sisiNya.”
(HR. Abu Dawud).
Setiap orang
Islam wajib mengatur
hidupnya sesuai dengan
tuntunan Al Qur’an dan
harus dipelihara kesucian dan kemuliaannya, serta dipelajari
ayat-ayatnya, dipahami dan dilaksanakan sebagai konsekuensi kita beriman kepada
Al Qur’an. (Minhajul Muslim, Fiqih Sunnah, At -TibyanFi Adaabi
Hamlatil Qur’an). Sumber
: http://cintaislam.wordpress.com/2007/07/06/adab'adab'terhadap'al'quran/Kaka
Atsaury
Tambahan :
- Meletakkan Al Qur’an dengan bagian Al Fatihah di atas.
- Jangan membawa Al Qur’an ke negeri musuh Islam. Ditakutkan Al Qur’an akan dirusak oleh mereka. (Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah).
- Jangan berdebat dengan Al Qur’an. (Baihaqi, Ibnu Majah, Hakim). * Dikhawatirkan, argumen Al Qur’an yang diajukan, ditolak oleh lawan bicara kita, berarti secara tidak langsung ia sudah menolak Al Qur’an. Dan berdebat itu sendiri sangat tidak disukai oleh agama. Bahkan dianjurkan untuk menghindari perdebatan walau pun merasa benar.
- Seseorang yang sudah menghafal Al Qur’an atau sebagian ayat Al Qur’an, jangan mengatakan, “Aku lupa ayat ini...”, tetapi katakanlah, “Aku dilupakan oleh Allah ayat ini..”. (Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Ahmad).
- Orang'orang yang tidak boleh memegang Al Qur’an, ialah : Orang junub, Orang haid, Orang nifas, Orang kafir.
- Jangan menyelonjorkan kaki ke Al Qur’an atau menyentuhnya dengan kaki. (Abu Nasir).
- Al Qur’an tidak boleh dipakai bantal atau alas. (Thabrani, Baihaqi).
- Al Qur’an tidak boleh dilangkahi. (Ibnu Hajar Asqalani).
- Umar ra. senang jika melihat orang yang membaca Al Qur’an memakai baju putih. (Malik).
- Ketika khatam dari tilawah Al Qur’an disunnahkan agar :
a. Memperbanyak takbir
dan tahmid.
b. Mengumpulkan keluarga dan doa bersama'sama. (Ibnu Najar).
http://vb.tafsir.net/tafsir33721/
http://idrushasnialjawi.blogspot.com/2015/03/kedudukanlafadzdalamkaidahtatabaca.html
LINK ASAL :
www.fb.com/groups/groups/piss.ktb/1016707821685359
|
|
Jumat, 12 Oktober 2012
JANGAN MENAHAN BERSIN, TAPI TAHANLAH MENGUAP
Inilah etika terbaik yang diajarkan oleh Rasul Muhammad SAW, manusia paling baik, paling mulia, manusia yang tidak pernah berbohong.
Dari Abu Hurairah. Nabi SAW, bersabda :”Bahwasanya Allah menyenangi bersin dari pada menguap. Maka ketika salah seorang dari kamu bersin dan memuji Allah berarti ia berhak didoakan oleh setiap orang Islam yang mendengarnya. Adapun menguap itu dari syetan dan tahanlah ia sekuatnya ketika salah seorang kamu
menguap, karena hal itu ditertawakan oleh syetan” (HR. Bukhari).
“Ketika seseorang dari kamu bersin, maka hendaklah memuji Allah dengan ucapan : ALHAMDULILLAAH”, dan yang ada di sisinya hendaklah mengucapkan “YARHAMUKALLAAH (Mudah-mudahan Allah mengasihi anda)”. Dan ucapkanlah “YAHDIKUMULLAAH, WAYUSHALIH
BAALAKUM (Semoga Allah menunjuki anda, dan membebasakan anda dari bala/cobaan)”, oleh yang bersin sesudah didoakan oleh saudara atau kawanya” (HR. Bukhari).
“Ketika salah seorang kamu menguap, maka letakkanlah tangannya ke mulut, sebab syethan masuk lewat mulut tersebut” (HR. Muslim).
Dari Abu Hurairah. Nabi SAW, bersabda :”Bahwasanya Allah menyenangi bersin dari pada menguap. Maka ketika salah seorang dari kamu bersin dan memuji Allah berarti ia berhak didoakan oleh setiap orang Islam yang mendengarnya. Adapun menguap itu dari syetan dan tahanlah ia sekuatnya ketika salah seorang kamu
menguap, karena hal itu ditertawakan oleh syetan” (HR. Bukhari).
“Ketika seseorang dari kamu bersin, maka hendaklah memuji Allah dengan ucapan : ALHAMDULILLAAH”, dan yang ada di sisinya hendaklah mengucapkan “YARHAMUKALLAAH (Mudah-mudahan Allah mengasihi anda)”. Dan ucapkanlah “YAHDIKUMULLAAH, WAYUSHALIH
BAALAKUM (Semoga Allah menunjuki anda, dan membebasakan anda dari bala/cobaan)”, oleh yang bersin sesudah didoakan oleh saudara atau kawanya” (HR. Bukhari).
“Ketika salah seorang kamu menguap, maka letakkanlah tangannya ke mulut, sebab syethan masuk lewat mulut tersebut” (HR. Muslim).
www.akhmadtefur.com
KASIH SAYANG ALLAH
Wahai jiwa dan ragaku dan juga
Saudara-saudaraku …..,
Betapa dekatnya Allah swt. kepada
diri kita !! Tetapi anehnya, mengapa sering kita tidak mau juga mendekatiNya
??? Bahkan, aku dan engkau, seakan semakin menjauhi-Nya ??!!!
Coba engkau
perhatikan, Allah swt. telah berkata dalam satu hadist qudsi, yang artinya
kurang lebih seperti ini :
"Aku menuruti keyakinan
(sangkaan) hamba-Ku terhadap-Ku, dan Aku selalu menyertainya bila ia
mengingat-Ku. Maka jika ia mengingat Daku dalam dirinya, Aku pun mengingatnya
di dalam diri-Ku, dan jika dia mengingat-Ku ketika dia sedang berada di
tengah-tengah khalayak ramai, niscaya Kuingat dia di dalam kumpulan orang yang
lebih baik daripada mereka itu. Bila ia
mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku mendekat kepadanya sehasta, dan bila ia
mendekat kepada-Ku sehasta, maka aku mendekat kepadanya sedepa, dan jika ia
datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku datang kepadanya dengan
berlari". (HR : Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
Wahai jiwa dan ragaku dan juga
Saudara-saudaraku …..,
Apa yang pernah kita sangkakan
kepada Allah swt. dalam hidup ini ?? Berapa banyakkah kita mengingatNya ??? Berapa
sering kita mengingatNya ??? Baik dalam kesendirian, apakah lagi dalam
keramaian ???
Allah begitu mencintaimu, bahkan tidak
hanya mencintaimu, tapi mengasihi dan juga menyayangi kita. Sampai-sampai
karena sangat mengasihi dan menyayangi kita, Allah berkabar kepadamu dengan
beribu-ribu bahkan berjuta-juta kabar. Tapi, anehnya, diantara aku, dirimu
tidak juga menyadari bahkan terkesan masa bodoh terhadap kabar itu.
Tahukah kamu,
Allah telah berkirim surat kepadamu, berabad-abad yang lalu, sebelum kamu hadir
di dunia ini ??? Allah swt. telah berkabar dalam kitabNya. Tentu..., kita tidak
asing dengan Al-Quran bukan ??? Itulah kabar dari Allah swt. yang tersurat,
yang khusus Dia kirim untuk kita. Bahkan karena sangat khususnya, sampai-sampai
Allah memilih dan mengutus seorang hambanya yang sangat dikasihi, sangat mulia,
yaitu baginda Rasulullah saw. untuk menyampaikan dan menjelaskan kepada kita.
Dan tahukah
kamu, kabar dari Allah yang tersirat / tidak tersurat ??? Yang Dia ceritakan
kepada kita ??? Ya..., itulah alam semesta ini dan seisinya. Termasuk diri kita
yang sekarang ini. Tapi, sadarkah engkau bahwa semua itu adalah sebagai peringatan
dari Allah swt. kepada kita yang sangat dicintai, dikasihi dan disayangi ???!!!
Agar engkau, tidak tersesat, dan kelak dapat pulang dengan selamat dan bertemu
dengan Rabb-mu.
Namun,
anehnya, betapa banyak dan sering diri kita melupakannya ???
Kalau memang kita
mengaku mencintaiNya lebih dari segalanya, tunjukkan bahwa memang kita sebagai
seorang yang patut disebut seorang hamba yang cinta kepada Rabb-nya. Dan salah
satu bukti bahwa kita mencintai Allah swt., tentu...., kita akan sering-sering
membaca surat cinta-Nya yang telah dikirimkan kepada kita, yaitu Al-Quran.
Masihkah engkau ragu terhadap bukti kecintaan Allah
kepada dirimu ??? Mari, perhatikan lagi salah satu hadist qudsi yang di bawah
ini :
"Wahai anak Adam! Berdirilah engkau untuk mendekati AKU, niscaya AKU akan berjalan mendekatimu, dan berjalanlah untuk mendekati-KU, niscaya AKU akan berlari mendekatimu". (HR : Ahmad).
Rasulullah Shallahu alaihi wassalam bersabda :
"Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla membuka tangan-Nya pada waktu malam, supaya bertaubat orang yang melakukan kesalahan pada siang hari, dan Ia membuka tangan-Nya pada waktu siang,54 supaya bertaubat orang yang melakukan kesalahan pada malam hari. Begitulah hingga matahari terbit dari barat (kiamat)." (HR : Muslim).
Bukankah sudah sangat jelas, betapa besarnya kasih sayang Allah kepadamu, melebihi kasih sayang seorang ibu kepada anaknya yang tunggal yang paling disayanginya. Subhanalloh…
Nah, bukti apalagi, yang dapat membuat dirimu tidak ragu untuk membalas cinta-Nya ??? Atau alasan apalagi bagimu, untuk lebih mencintai dunia ini dibandingkan dengan mencintai Allah swt.
Semua,
kembali kepada diriku dan dirimu, wahai Saudara-saudaraku. Yuk, setiap waktu,
detik demi detik, menit demi menit dan hingga akhir hayat kita, selalu berusaha
untuk menjemput kasih sayang Allah.
Rabu, 29 Agustus 2012
KEAJAIBAN SHOLAT SUBUH
1. Sholat subuh adalah faktor dilapangkannya rezeki
Pernah suatu ketika Nabi SAW sholat subuh, begitu selesai beliau pun kembali kerumah dan mendapati putrinya, Fatimah, sedang tidur.Maka beliau pun membalikan tubuh Fatimah dengan kakinya, hai Fatimah, bangun dan saksikanlah rezeki Rabbmu, karena Allah SWT membagi-bagikan rezeki para hambanya antara sholat subuh dan terbitnya matahari.
2. Sholat subuh menjaga diri seorang muslim
Barangsiapa melaksanakan sholat subuh, maka ia berada dalam jaminan Allah, maka jangan sampai Allah menarik kembali jaminan-NYA kepada kalian dengan sebab apapun. Karena siapa yang Allah cabut jaminan-NYA darinya dengan sebab apapun, pasti akan tercabut.kemudian Allah akan telungkupkan wajahnya dalam neraka jahanam. Oleh karena itu wahai para pemuda yang takut dirinya terkena fitnah godaan wanita, mulailah harimu dengan sholat subuh, niscaya engkau berada dalam lindungan Allah. Wahai saudaraku yang menghawatirkan anak-anaknya kelak masuk neraka lakukanlah sholat subuh, perintahkan keluargamu untuk melaksanakanya, niscaya engkau dan anak-anakmu akan berada dalam jaminan Allah.
3. Sholat subuh sama dengan sholat semalam suntuk
Barang siapa yang melaksanakan sholat isya secara berjamah maka ia seperti sholat malam separoh malam.dan barang siapa yang melaksanakan sholat subuh berjamaah maka ia seperti sholat malam satu malam
penuh.
4. Sholat subuh adalah tolok ukur keimanan
Batas kita dengan orang-orang munafiq adalah menghadiri sholat isya dan subuh, sebab orang-orang munafiq tidak sanggup menghadiri kedua sholat tersebut. Sholat terberat bagi orang-orang munafiq adalah sholat isya dan subuh. Padahal seandainya mereka tahu pahala pada kedua sholat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walaupun harus merangkak.
5. Sholat subuh adalah penyelamat dari neraka
Tidak akan masuk neraka orang yang melaksanakan sholat sebelum matahari terbit dan sebelum tenggelamnya.
6. Sholat subuh adalah salah satu penyebab seseorang masuk surga
Siapa melaksanakan dua sholat bardain, ia masuk surga Sholat bardain adalah sholat subuh dan sholat ashar.
7. Sholat subuh akan mendatangkan nikmat berupa melihat wajah Allah yang mulia
Nabi bersabda apabila penghuni surga telah memasuki surga Allah berfirman, apakah kalian ingin aku beri tambahan, mereka menjawab, bukankah engkau telah memutihkan wajah-wajah kami, bukankah engkau telah
masukkan kami kedalam surga dan engkau selamatkan kami dari neraka. Rasulullah melanjutkan kemudian dibukalah tabir, maka tidak ada lagi nikmat yang lebih besar daripada nikmat bisa melihat Rabb mereka, inilah nikmat tambahan itu.
8. Sholat subuh adalah suatu syahadah, khususnya bagi yang konsisten memeliharanya
Malaikat-malaikat siang bergantian mendampingi kalian dengan malaikat-malaikat malam.dan mereka berkumpul pada waktu sholat subuh dan asar.setelah itu malaikat yang semalaman menjaga kalian naik ke langit, lalu Allah bertanya dan Dia lebih tahu tentang mereka, bagaimana kalian tinggalkan hamba-hambaku, mereka menjawab kami meninggalkan mereka dalam keadaan sholat dan kami datang keapada mereka ketika mereka sholat,
9. Sholat subuh adalah kunci kemenangan
Bukhari meriwayatkan, apabila Rasulullah akan menyerbu suatu kaum, beliau menundanya hingga tiba waktu subuh
10. Sholat subuh lebih baik daripada dunia dan seisinya
Dua rakaat sholat subuh lebih baik daripada dunia dan seisinya. Dua rakaat itu lebih aku sukai daripada dunia dan
seluruhnya.
Sumber http://edukasi.kompasiana.com Badrudin Al-jauhari 01 April 2012 | 20:57 http://www.islam651.wordpress.com
Sabtu, 10 September 2011
Perayaan HUT RI
Inilah wajah-wajah ceria anak-anak RT 05 RW 14 Komplek Bumi Asri Mekar Rahayu Kopo Bandung, yang tengah bersiap-siap mengikut lomba tujuhbelasan. Ayo, Ato... Ato.... habisin coklatnya....!!!!
Langganan:
Postingan (Atom)