Senin, 31 Januari 2011

Online Dengan Allah 24 Jam

Rasulullah Saw memberikan perumpamaan bahwa kehidupan dunia itu ibarat jari yang dicelupkan ke lautan luas, lalu jari tersebut ditarik dan air yang melekat di jari itulah kehidupan dunia. Adapun lautan yang menghampar adalah kehidupan akherat. Sungguh, senantiasa bisa online dengan Allah menjadi nikmat yang luar biasa. Online dengan Allah tanpa pulsa dan tanpa biaya.

Mengapa kita perlu online dengan Allah ? Pertanyaan ini singkat, jelas dan sederhana sekaligus sangat mendasar dan hakiki. Bagi sebagian orang, kesibukan mengurus kehidupan di dunia ini terkadang sampai melupakan pertanyaan tersebut. Allah telah memberikan pernyataan yang sangat jelas dalam QS Adz Dzariyat 51:56 yang artinya “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan mereka supaya menyembah-Ku”.

Untuk menjalani kehidupan, manusia dibekali 4 anugerah pokok. Pertama, daya fisik yang menghasilkan kegiatan fisik dan ketrampilan. Kedua, daya pikir yang menghasilkan ilmu pengetahuan dan mendorong manusia untuk selalu berpikir. Ketiga, daya qalbu yang menjadikan manusia mampu mengekspresikan keindahan, beriman, dan berhubungan dengan Allah. Keempat, daya hidup yang menghasilkan daya juang, kemampuan menghadapi tantangan dan kesulitan. Allah memberikan kebebasan manusia agar mendayagunakan semua potensi yang dimiliki secara optimal. Allah tidak sekadar menuntut hamba-Nya hanya memenuhi kewajiban beribadah, tetapi juga kewajiban manusia sendiri di dunia. Allah telah memberikan petunjuk dalam QS Al Jumuah 62:10 yang artinya “Apabila kamu telah selesai sholat maka bertebaranlah di muka bumi dan carilah karunia Allah. Dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung”.

Saluran online dengan Allah.
Untuk tetap menjaga online dengan Allah maka diperlukan jalan atau saluran yang menghubungkannya. Ada beberapa saluran yang bisa dimanfaatkan agar kita bisa online dengan Allah.

Saluran pertama, Shalat.
Shalat merupakan salah satu wujud nyata komunikasi langsung antara seorang hamba dan Penciptanya. Melalui shalat seorang hamba dapat berdialog dengan Allah, dapat memuji, memohon ampunan, mengharap pertolongan dan berserah diri. Ada beberapa shalat yang bisa dilaksanalan hambaNya antara lain shalat wajib, shalat sunah (shalat rawatib, tahajud, witir, dhuha), shalat sunah sekali dalam setahun (Idul Fitri dan Idul Adha, Tarawih), shalat sunah insidental (shalat istikharah), shalat sunah terkait peristiwa tertentu (shalat tahiyatul masjid, shalat sunah wudhu).

Saluran kedua, Puasa.
Ibadah puasa merupakah salah satu bentuk ibadah umat Islam yang bermakna menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkan ibadah tersebut pada siang hari. Puasa memiliki manfaat spiritual dan sosial yang tinggi karena mendorong untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah.

Secara sosial puasa melatih empati manusia, bertenggang rasa dan turut merasakan penderitaan orang lain yang kurang beruntung di dunia ini. Beberapa ibadah puasa meliputi puasa wajib Ramadhan, puasa-puasa sunah (puasa Senin-Kamis, puasa Nabi Daud, puasa Syawal, puasa Muharam, puasa Asyura, puasa Sya'ban, puasa sunah hari Arafah, puasa sunah Ayyamul Bidh).

Saluran ketiga, membaca Al Quran.
Al Quran merupakan kitab suci menjadi sumber utama dan sumber pertama ajaran Islam. Al Quran menjadi petunjuk bagi kehidupan manusia yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad Saw sebagai salah satu rakhmat yang tiada tara bagi alam semesta. Allah berfirman dalam QS Al A'raaf 7:204 yang artinya “Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah (baik-baik) dan perhatikan dengan tenang agar kamu mendapatkan rakhmat”.

Begitu besar makna membaca Al Quran maka prosesnya membutuhkan waktu yang panjang dan dapat dimulai dengan 4 cara: Pertama, surah-surah pendek penuh berkah (surah Al Fatihah, surah Al Ikhlas, surah Al Mu'awwidzatain). Kedua, ayat-ayat pendek penuh berkah (ayat kursi, surah Al Baqara : 285-286, surah Al Kahfi : 1-10 dan 101-110). Ketiga, surah-surah tertentu (surah Yasin, surah Al Waaqiah, surah Al Mulk, surah Ar Rahman, surah Al Kahfi). Keempat, khatam Al Quran.

Saluran keempat, Zikir penuh berkah.
Zikir yang memiliki arti menyebut, menuturkan, mengingat, menjaga, mengerti dan perbuatan baik. Ucapan lisan, gerakan tubuh, ataupun getaran hati sesuai dengan cara-cara yang diajarkan agama untuk mendekatkan diri kepada Allah. Melengkapi zikir dalam keseharian dapat diaktualisasikan dengan 4 cara. Pertama, istighfar (kalimat doa untuk memohon ampun ke hadirat Allah atas dosa-dosa yang telah dilakukan seorang hamba, baik dosa besar maupun dosa kecil. Kedua, tasbih (kalimat untuk menyatakan dan mengakui bahwa Allah adalah yang maha suci. Ketiga, tahmid yaitu kalimat untuk memuji Allah sekaligus mensyukuri segala nikmat yang telah dianugerahkan-Nya. Keempat, tahlil yaitu kalimat tauhid yang merupakan pernyataan akan keesaan Allah.

Kebiasaan perlu dibangun dalam jangka panjang sehingga memerlukan penyusunan agenda ibadah. Agenda adalah suatu daftar tertulis yang berisi serangkaian kegiatan “apa” dan “kapan” kegiatan tersebut dilakukan. Agenda ibadah disusun sendiri untuk diri sendiri sesuai kemampuan sendiri untuk meningkatkan komitmen dan membangun disiplin diri dalam melaksanakan kegiatan ibadah kepada Allah.
Bagi orang-orang yang mengaku sibuk dalam urusan keduniaan, yang menganggap bahwa kegiatan ibadah untuk menjalin komunikasi dengan Allah sesuatu yang sulit dan mengganggu kegiatan sehari-hari yang sangat padat maka catatan ini menjadi pencerahan kembali untuk meningkatkan keshalehan spiritual dan profesionalisme kita. (disadur dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar