Sabtu, 05 Februari 2011

NIKMAT ALLAH MANA YANG KALIAN DUSTAKAN ?!


Kita bersyukur kepada Allah ‘azza wajalla Al-Khaliq, Ar-Raziq, Al-Malik, Al-Mudabbir Li Jami’il Umur, Dzat yang senantiasa memberikan nikmat kepada kita semua. Sungguh begitu banyak dan berlimpah nikmat yang diberikan oleh Allah subhanahu wata’ala kepada hamba-hamba-Nya. Seluruh manusia setiap harinya tenggelam dan larut dengan nikmat-nikmat Allah subhanahu wata’ala, sehingga Maha Benar Allah ‘azza wajalla yang berulang kali menyebutkan tentang apa yang telah diturunkan oleh Allah subhanahu wata’ala berupa nikmat ini kepada hamba-Nya di dalam Al-Qur’an : “Maka nikmat Allah yang mana yang kalian dustakan.” (Ar-Rahman, disebutkan secara berulang dalam surat ini)

Di dalam ayat yang lain Allah subhanahu wata’ala menjelaskan dan menegaskan kepada hamba-hamba-Nya bagaimana Allah subhanahu wata’ala telah menurunkan nikmat ini, entah itu nikmat yang sifatnya zhahir (nampak dan bisa dirasakan secara lahiriah) seperti kesehatan, atau kenikmatan lainnya yang bisa kita rasakan, ataupun nikmat yang sifatnya batin seperti ketenangan, ketentraman, dan yang lainnya. Allah subhanahu wata’ala menyatakan dalam Al Qur’an : “Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zhalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (Ibrahim: 34)

Kalian minta rizki, Allah subhanahu wata’ala berikan, kalian minta ketenangan, kebahagiaan, keturunan, Allah subhanahu wata’ala berikan. Semuanya diberikan oleh Allah subhanahu wata’ala kepada setiap hamba-Nya yang meminta kepada-Nya. Dan jika kalian mencoba menghitung nikmat-nikmat Allah subhanahu wata’ala yang telah kalian rasakan, niscaya kalian tidak akan mampu menghitungnya, begitu besar dan banyak nikmat Allah subhanahu wata’ala ini, sampai-sampai hamba-Nya tidak merasakan bahwa itu adalah sebuah nikmat.
Dan sesungguhnya manusia itu terus dan senantiasa berbuat zhalim dan selalu kufur. Dia merasakan nikmat-nikmat Allah, akan tetapi tidak henti-hentinya berbuat kezhaliman kepada-Nya secara terang-terangan. Dan dia selalu kufur terhadap nikmat-nikmat Allah subhanahu wata’ala, tidak menjalankan apa yang telah diperintahkan oleh-Nya. Padahal nikmat itu telah diberikan oleh Allah subhanahu wata’ala untuk memudahkan dia agar berada di atas ketaatan kepada-Nya.

Oleh sebab itu, sangatlah penting dan wajib bagi kita untuk mengetahui arti dan hakikat nikmat itu sendiri. Apakah nikmat yang diberikan oleh Allah subhanahu wata’ala akan mendatangkan keridhaan dari-Nya ataukah sebaliknya. Dan ketahuilah wahai saudaraku, bahwasanya sebuah nikmat itu diturunkan oleh Allah subhanahu wata’ala adalah sebagai sebuah ujian, belum tentu orang yang telah diberi nikmat oleh Allah ‘azza wajalla dengan nikmat yang banyak, berarti itu tanda bahwasanya dia dimuliakan oleh Allah subhanahu wata’ala, bukan seperti itu.

Al-Imam Salamah bin Dinar rahimahullah ketika menjelaskan hakikat sebuah nikmat, beliau menyatakan : “Setiap nikmat yang dengan nikmat itu engkau tidak bisa mendekatkan diri kepada Allah ‘azza wajalla, ketahuilah yang demikian itu adalah malapetaka yang akan membinasakan.” (Al-Baihaqi di Syu’abil Iman, Abu Nu’aim di Al-Hilyah)

Inilah nasehat dari seorang alim rabbani yang mengetahui hakikat dan arti sebuah nikmat.
Nikmat apa pun, yang dengan itu kalian tidak bisa mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wata’ala, -padahal nikmat itu diberikan agar kita mudah untuk mendekatkan diri kepada Allah-, akan tetapi sebaliknya, hamba-hamba Allah ini kufur sehingga ia semakin jauh dari Allah subhanahu wata’ala, bahkan terlena sebagiannya dengan nikmat yang telah Allah berikan kepadanya itu, maka ketahuilah yang demikian itu adalah bukan sebuah nikmat yang hakiki, tetapi itu adalah malapetaka yang akan membinasakan manusia itu sendiri.
Berapa banyak dari nikmat yang kita rasakan, kita merasa bahwa nikmat itu besar, akan tetapi banyak di antara kita yang lalai dari nikmat itu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam hamba Allah dan utusan-Nya, pernah memberikan nasehat kepada para shahabatnya tentang arti dan hakikat sebuah nikmat. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam Ahmad di dalam Musnadnya dan juga Al-Imam Ibnu Jarir dan Al-Imam Ibnu Abi Hatim rahimahumullah dari shahabat ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Jika engkau melihat bahwasanya Allah memberikan dunia kepada seorang hamba dalam keadaan hamba itu terus melakukan kemaksiatan yang dia gemari, maka ketahuilah yang demikian itu adalah istidraj dari Allah.”

Sengaja Allah subhanahu wata’ala berikan kepada hamba-Nya berbagai macam nikmat, dan nanti Allah ‘azza wajalla pada hari kiamat akan meminta pertanggungjawaban hamba-Nya tadi dari setiap apa yang ia terima dari nikmat itu. Setiap manusia akan dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Allah subhanahu wata’ala.

Maka sangat penting bagi kita untuk memperhatikan masalah seperti ini agar tidak terlena dengan nikmat yang ada pada pada diri kita, bisa jadi nikmat tersebut adalah ujian dari Allah subhanahu wata’ala. Bisa juga nikmat tersebut adalah bentuk keridhaan Allah subhanahu wata’ala kepada hamba-Nya, jika nikmat tersebut bisa digunakan untuk ketaatan kepada Allah ‘azza wajalla.

Saudaraku kaum muslimin yang dimuliakan Allah subhanahu wata’ala …
Perlu kita ketahui kembali bahwasanya ketika seorang hamba mendapatkan nikmat dari Allah subhanahu wata’ala, bukan berarti hamba tersebut mendapatkan kemuliaan dari Allah ‘azza wajalla, dan bukan berarti pula Allah subhanahu wata’ala telah ridha dengan dia, bahkan bisa jadi sebaliknya. Bisa jadi Allah subhanahu wata’ala menginginkan pada dia agar dia terlena dan terbawa arus dengan kenikmatan tersebut yang akhirnya dia tidak bisa membawa dirinya untuk lebih dekat kepada Allah subhanahu wata’ala. Jadi harta benda yang kita rasakan bukanlah tolok ukur seseorang mendapatkan kemuliaan dari Allah subhanahu wata’ala, bahkan dia harus mempertanggungjawabkannya kepada Allah subhanahu wata’ala di hari kiamat nanti, sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dari hadits Abu Barzah Al-Aslami radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan oleh Al-Imam At-Tirmidzi dan beliau berkata bahwa hadits ini derajatnya Hasan Shahih. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Tidak akan bergeser kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat nanti sampai ditanya tentang empat perkara :

(1) tentang umurnya untuk apa dia gunakan,
(2) tentang ilmunya, sejauh mana dia amalkan ilmunya tersebut,
(3) tentang hartanya, dari mana harta tersebut didapatkan dan untuk apa harta tersebut dibelanjakan, dan
(4) tentang tubuhnya, untuk apa dia gunakan.” (HR. At-Tirmidzi)

Hadits ini menjelaskan tentang apa yang akan terjadi pada hari kiamat, masing-masing kita akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah subhanahu wata’ala. Tidak ada orang tua di sisi kita, semuanya bertanggungjawab dengan dirinya sendiri, tidak ada yang menggantungkan kepada orang tuanya, walaupun dahulu orang tuanya mungkin orang yang besar dan mempunyai kedudukan. Ketika hari kiamat, itu semua akan sirna, semua berdiri dengan dirinya sendiri, mempertanggungjawabkan apa yang telah diperbuatnya ketika di dunia.

Tidak akan bergeser kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat nanti sampai ia ditanya tentang 4 perkara :

o     Pertama, ditanya tentang umurnya, kesempatan dia hidup di dunia ini, untuk apa ia gunakan. Apakah dengan usia atau kesempatan itu dia gunakan untuk berfoya-foya, ataukah dia tidak merasa bahwasanya dia akan dikembalikan oleh Allah subhanahu wata’ala di hari kiamat nanti. Coba kita bayangkan wahai saudaraku, di kala kita hidup di dunia ini tidak sadar dan lalai bahwa kita akan dikembalikan oleh Allah subhanahu wata’ala, kemudian nyawa kita dicabut dalam keadaan kita belum bertaubat kepada-Nya, maka apa yang terjadi kemudian.

o     Kedua, tentang ilmunya, sejauh mana dia amalkan ilmu tersebut. Kita menuntut ilmu ini tidak dibiarkan oleh Allah subhanahu wata’ala. Ilmu itu bukan sebatas sebagai wacana dalam diri kita, Allah subhanahu wata’ala akan meminta pertanggungjawaban kita. Apa yang kita ilmui harus kita amalkan, karena itulah hakikat ilmu wahai saudaraku.

o     Ketiga, tentang hartanya, dari mana ia dapatkan harta tersebut dan untuk apa harta tersebut dibelanjakan. Apakah harta tersebut dia peroleh dari jalan yang halal, ataukah harta tersebut diperoleh dari hal-hal yang haram. Apakah keluarganya diberi makan dari sesuatu yang haram, maka ketika itu Allah subhanahu wata’ala akan meminta pertanggungjawaban kepada dia. Dan kemudian juga ditanya untuk apa harta tersebut dibelanjakan. Terkadang kita tidak merasa bahwasanya harta ini, kita belanjakan untuk hal-hal yang akan menjauhkan seseorang dari perintah-perintah Allah subhanahu wata’ala. Sebagai kepala rumah tangga di harus lebih berhati-hati jangan sampai harta ini dibelanjakan untuk sesuatu yang dapat melalaikan keluarganya dari mengingat Allah subhanahu wata’ala. Terkadang kita tidak sadar, ternyata kita menyediakan fasilitas-fasilitas kepada mereka untuk menjauh dari Allah subhanahu wata’ala.

o     Keempat, tentang tubuhnya, untuk apa dia gunakan atau habiskan di dunia ini. Apakah tubuh tersebut dia gunakan untuk bermaksiat kepada Allah subhanahu wata’ala. Dia lahir dalam keadaan tidak memiliki apa-apa, kemudian Allah subhanahu wata’ala karuniakan kepadanya penglihatan dan pendengaran. Dengan itu apakah dia bisa mengemban amanah dari Allah subhanahu wata’ala tersebut, yaitu menjaga pendengarannya,  penglihatan, dan hatinya dari hal-hal yang dilarang oleh Allah subhanahu wata’ala.

Kita memohon kepada Allah subhanahu wata’ala agar Allah melindungi hati kita agar kita tidak merasa aman dari adzab-Nya, sehingga melalaikan kita dari berdzikir kepada Allah subhanahu wata’ala dan semakin jauh dari-Nya karena tergiur dengan kenikmatan-kenikmatan yang telah Allah subhanahu wata’ala berikan. Kita berdoa kepada Allah. (Al-Ustadz Muhammad Nur)

Senin, 31 Januari 2011

Kenangan Almarhumah Ibuku

Kenangan almarhum Ibuku "Soentinah" yang telah berpulang ke rahmatullah.

Kawah Putih

Yang baju biru anaku yang paling kecil, energik, mudah bergaul. Hobinya badminton. Sekarang udah kelas IX di SMP Negeri 11 Bandung

Online Dengan Allah 24 Jam

Rasulullah Saw memberikan perumpamaan bahwa kehidupan dunia itu ibarat jari yang dicelupkan ke lautan luas, lalu jari tersebut ditarik dan air yang melekat di jari itulah kehidupan dunia. Adapun lautan yang menghampar adalah kehidupan akherat. Sungguh, senantiasa bisa online dengan Allah menjadi nikmat yang luar biasa. Online dengan Allah tanpa pulsa dan tanpa biaya.

Mengapa kita perlu online dengan Allah ? Pertanyaan ini singkat, jelas dan sederhana sekaligus sangat mendasar dan hakiki. Bagi sebagian orang, kesibukan mengurus kehidupan di dunia ini terkadang sampai melupakan pertanyaan tersebut. Allah telah memberikan pernyataan yang sangat jelas dalam QS Adz Dzariyat 51:56 yang artinya “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan mereka supaya menyembah-Ku”.

Untuk menjalani kehidupan, manusia dibekali 4 anugerah pokok. Pertama, daya fisik yang menghasilkan kegiatan fisik dan ketrampilan. Kedua, daya pikir yang menghasilkan ilmu pengetahuan dan mendorong manusia untuk selalu berpikir. Ketiga, daya qalbu yang menjadikan manusia mampu mengekspresikan keindahan, beriman, dan berhubungan dengan Allah. Keempat, daya hidup yang menghasilkan daya juang, kemampuan menghadapi tantangan dan kesulitan. Allah memberikan kebebasan manusia agar mendayagunakan semua potensi yang dimiliki secara optimal. Allah tidak sekadar menuntut hamba-Nya hanya memenuhi kewajiban beribadah, tetapi juga kewajiban manusia sendiri di dunia. Allah telah memberikan petunjuk dalam QS Al Jumuah 62:10 yang artinya “Apabila kamu telah selesai sholat maka bertebaranlah di muka bumi dan carilah karunia Allah. Dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung”.

Saluran online dengan Allah.
Untuk tetap menjaga online dengan Allah maka diperlukan jalan atau saluran yang menghubungkannya. Ada beberapa saluran yang bisa dimanfaatkan agar kita bisa online dengan Allah.

Saluran pertama, Shalat.
Shalat merupakan salah satu wujud nyata komunikasi langsung antara seorang hamba dan Penciptanya. Melalui shalat seorang hamba dapat berdialog dengan Allah, dapat memuji, memohon ampunan, mengharap pertolongan dan berserah diri. Ada beberapa shalat yang bisa dilaksanalan hambaNya antara lain shalat wajib, shalat sunah (shalat rawatib, tahajud, witir, dhuha), shalat sunah sekali dalam setahun (Idul Fitri dan Idul Adha, Tarawih), shalat sunah insidental (shalat istikharah), shalat sunah terkait peristiwa tertentu (shalat tahiyatul masjid, shalat sunah wudhu).

Saluran kedua, Puasa.
Ibadah puasa merupakah salah satu bentuk ibadah umat Islam yang bermakna menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkan ibadah tersebut pada siang hari. Puasa memiliki manfaat spiritual dan sosial yang tinggi karena mendorong untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah.

Secara sosial puasa melatih empati manusia, bertenggang rasa dan turut merasakan penderitaan orang lain yang kurang beruntung di dunia ini. Beberapa ibadah puasa meliputi puasa wajib Ramadhan, puasa-puasa sunah (puasa Senin-Kamis, puasa Nabi Daud, puasa Syawal, puasa Muharam, puasa Asyura, puasa Sya'ban, puasa sunah hari Arafah, puasa sunah Ayyamul Bidh).

Saluran ketiga, membaca Al Quran.
Al Quran merupakan kitab suci menjadi sumber utama dan sumber pertama ajaran Islam. Al Quran menjadi petunjuk bagi kehidupan manusia yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad Saw sebagai salah satu rakhmat yang tiada tara bagi alam semesta. Allah berfirman dalam QS Al A'raaf 7:204 yang artinya “Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah (baik-baik) dan perhatikan dengan tenang agar kamu mendapatkan rakhmat”.

Begitu besar makna membaca Al Quran maka prosesnya membutuhkan waktu yang panjang dan dapat dimulai dengan 4 cara: Pertama, surah-surah pendek penuh berkah (surah Al Fatihah, surah Al Ikhlas, surah Al Mu'awwidzatain). Kedua, ayat-ayat pendek penuh berkah (ayat kursi, surah Al Baqara : 285-286, surah Al Kahfi : 1-10 dan 101-110). Ketiga, surah-surah tertentu (surah Yasin, surah Al Waaqiah, surah Al Mulk, surah Ar Rahman, surah Al Kahfi). Keempat, khatam Al Quran.

Saluran keempat, Zikir penuh berkah.
Zikir yang memiliki arti menyebut, menuturkan, mengingat, menjaga, mengerti dan perbuatan baik. Ucapan lisan, gerakan tubuh, ataupun getaran hati sesuai dengan cara-cara yang diajarkan agama untuk mendekatkan diri kepada Allah. Melengkapi zikir dalam keseharian dapat diaktualisasikan dengan 4 cara. Pertama, istighfar (kalimat doa untuk memohon ampun ke hadirat Allah atas dosa-dosa yang telah dilakukan seorang hamba, baik dosa besar maupun dosa kecil. Kedua, tasbih (kalimat untuk menyatakan dan mengakui bahwa Allah adalah yang maha suci. Ketiga, tahmid yaitu kalimat untuk memuji Allah sekaligus mensyukuri segala nikmat yang telah dianugerahkan-Nya. Keempat, tahlil yaitu kalimat tauhid yang merupakan pernyataan akan keesaan Allah.

Kebiasaan perlu dibangun dalam jangka panjang sehingga memerlukan penyusunan agenda ibadah. Agenda adalah suatu daftar tertulis yang berisi serangkaian kegiatan “apa” dan “kapan” kegiatan tersebut dilakukan. Agenda ibadah disusun sendiri untuk diri sendiri sesuai kemampuan sendiri untuk meningkatkan komitmen dan membangun disiplin diri dalam melaksanakan kegiatan ibadah kepada Allah.
Bagi orang-orang yang mengaku sibuk dalam urusan keduniaan, yang menganggap bahwa kegiatan ibadah untuk menjalin komunikasi dengan Allah sesuatu yang sulit dan mengganggu kegiatan sehari-hari yang sangat padat maka catatan ini menjadi pencerahan kembali untuk meningkatkan keshalehan spiritual dan profesionalisme kita. (disadur dari berbagai sumber)

8 Etos Penggerak Gairah Kerja

Kreativitas bukanlah milik kelompok atau golongan tertentu saja. Kreatifitas dapat menjadi batu loncatan untuk kesuksesan seseorang dalam berbagai hal. Mereka yang tahu bagaimana menggunakan fikiran kreatif dalam menyelesaikan sesuatu masalah, akan menjadi seorang yang paling cemerlang dalam kariernya dan dapat membina banyak bisnis yang menguntungkan serta sukses menarik banyak kawan-kawan yang bijak & pandai.

Setiap orang mempunyai daya kreativitas yang tersendiri. Malangnya, mereka tidak belajar bagaimana cara untuk menggunakannya. Daya kreativitas tersebut tersimpan di dalam fikiran mereka, tetapi tidak digunakan setiap hari. Tulisan yang diambil dari beberapa sumber / karya orang lain, telah kami sarikan seperti di bawah ini, untuk membongkar rahasia bagaimana menjadi seorang yang kreatif dan sukses !

Kebijaksanaan : Bagaimana Menggunakannya ?

“Oh iya, kenapa aku tidak terfikir seperti itu ?” Bukankah itu yang selalu anda katakan apabila seseorang telah mendapat jawaban kepada masalah yang agak rumit ? Apabila masalah seperti tidak bisa diselesaikan dengan cara biasa, orang kreatif tidak ragu-ragu untuk memikirkan dengan cara pendekatan yang berbeda.

Contohnya ialah Ulyssess S. Grant. Abraham Lincoln, presiden USA pernah bercerita tentang Grant. Semasa kanak-kanaknya, Grant pernah menggunakan akalnya untuk mengalahkan seokor anak lembu yang tidak suka ditunggangi siapapun. Anak lembu tersebut sangat keras kepala, sehingga ia dibeli oleh seorang pemain sirkus dan menawarkan uang kepada siapa saja yang berhasil menungganginya pada waktu yang ditetapkan.

Grant melihat beberapa anak muda yang lebih tua dari padanya, dihempaskan ke tanah oleh anak lembu tersebut saat mereka mencoba menungganginya. Ada yang mencoba menaiki badan anak lembu itu dan berhasil bertahan beberapa waktu, tetapi akhirnya terjatuh juga. Kemudian, Grant menggunakan kebijaksaannya. Setelah mendapat kesempatan untuk mencoba lagi, Grant menyelesaikannya dengan cara yang berbeda.

Apa yang dia lakukan ? Ternyata, dia menunggung tidak seperti biasa. Dia melompat ke atas badan lembu itu dengan posisi badan terbalik, yaitu memandang ke arah ekor dan bukannya ke kepala. Grant mencengkram kuat-kuat perut anak lembu itu dengan kakinya dan kedua tangannya memegang ekor lembu dengan sangat kuatnya.

Walau bagaimana pun cara lembu itu menggoncang dan menghentak, ia tetap tidak dapat menjatuhkan Grant. Anak lembu itu berhasil dikalahkan dan Ulysses S. Grant mendapatkan hadiah yang dilombakan. Setelah besar, Grant memasuki tentara dan memimpin batalyon serta memenangkan perang di masa perang saudara di Amerika.

Dari pengalaman Grant ini telah memberi dua hal yang bermanfaat tentang kreativitas, yaitu :

1. Mencari jawaban yang pelik untuk satu masalah yang rumit.
2. Mencetuskan konsep baru.

Lengkapilah diri anda dengan kreativitas

Keyakinan adalah satu kunci ke arah kreativitas. Apabila anda tahu bahwa terdapat satu cara untuk menyelesaikan masalah (walaupun anda belum tahu caranya) anda mendapat semangat untuk mencari jawabannya. Seseorang yang senantiasa memberikan ide-ide politik bukanlah lebih kreatif dari pada kita semua. Mereka sebenarnya mempunyai keyakinan yang lebih banyak.

Bagaimana anda bisa mempunyai keyakinan seperti itu ? Dengan mengetahui bahwa; “Terdapat penyelesaian bagi setiap masalah dan ide bagi setiap perkara”

Jika berkeyakinan adalah prinsip yang pertama, yang keduanya ialah fikiran yang bebas.

Pencipta telepon, Alexander Graham Bell berkata : “Jangan selalu menggunakan jalan umum, pergilah dimana orang lain belum pernah pergi. Pergi ke suatu tempat yang anda tidak pernah pergi. Anda pasti akan berjumpa dengan sesuatu yang tidak pernah anda lihat sebelum ini. Satu penemuan akan membawa anda ke satu penemuan yang lain, dan tanpa anda sadari anda mempunyai sesuatu yang bagus untuk difikirkan. Semua penemuan yang penting adalah berasal dari pemikiran”.

Pikiran yang bebas tidak terbelenggu dengan cara yang biasa dilakukan. Apapun kata orang, ia tahu terdapat jawaban bagi setiap masalah dan ide bagi setiap perkara, dan dia tidak takut untuk mencoba sesuatu yang baru dalam bentuk kemungkinan.

Menyelesaikan Masalah Dengan Kreativitas

Terdapat satu cara untuk meningkatkan kreativitas anda dalam menyelesaikan apa pun juga masalah yang sukar. Mulailah dengan mengetahui rahasia ini; “Apabila satu masalah itu tidak bisa diselesaikan dengan cara konvensional, biasanya itu adalah karena tidak ada rantai kaitan (missing link”).

Masalah Grant yang tidak dapat bertahan lama di atas anak lembu tadi pada mulanya karena tiada tempat untuk berpegang. Itulah dikatakan tiada rantai kaitan. Oleh karena itu, inilah langkah pertama yang perlu diambil untuk mencari penyelesaian kepada masalah yang sukar ialah menentukan apakah itu rantai kaitan yang tidak ada.

Pada tahun 1930 M, Aramco, perusahaan kerjasama Arab-American Oil Company memerlukan satu kendaraan yang dapat berjalan di atas padang pasir. Masalahnya ialah pasir tersebut yang menyebabkan ban kendaraan tenggelam dan tidak bergerak. Oleh karena tidak ada kajian yang dibuat atas masalah ini, Mekanik Aramco, Richard Kerr tidak mempunyai data tehnik untuk membuat bentuk ban yang dapat mencengkram di atas padang pasir. Jadi, masalah pertama ialah mencari kaitan yang tidak ada (missing link) yaitu kurangnya data kejuru -tehnikan. Langkah kedua ialah mencari jalan untuk mendapatkan data yang sesuai. Uji coba adalah satu cara, tetapi itu memerlukan waktu yang agak lama. Adapun ide Richard untuk menyelesaikannya ialah dengan meniru unta, yang tidak mempunyai masalah berjalan di atas padang pasir. Walaupun berat dan besar, unta tidak mudah untuk tenggelam di padang pasir.

Walaupun ide itu agak gila, cengkraman yang digunakan oleh unta pastinya bisa digunakan oleh kendaraan. Dia mengukur luas kawasan bukan kaki unta tersebut dan mengambil berat unta. Ini memberikannya data kejurutehnikan untuk menentukan bentuk dan tekanan roda yang diperlukan di padang pasir. Akhirnya Richard sukses mencipta ban yang sesuai digunakan di padang pasir. Ban yang dicipta itu masih digunakan sehingga hari ini di padang pasir oleh kendaraan-kendaraan komersial.

Teknik Missing Link adalah satu masalah penting yang perlu diketahui untuk menyelesaikan masalah apapun yang timbul. Missing Link akan meningkatkan daya kreativitas anda dalam mencari penyelesaian yang mungkin tidak pernah anda fikirkan sebelum ini.

Bagaimana Mendapat Ide Kreatif

Kita sudah membicarakan dalam menggunakan kreativitas untuk menyelesaikan masalah. Sekarang bagaimana menggunakannya untuk mendapat ide, yang dapat memberi banyak peluang kepada kita.

Kebanyakan penemuan terulung di dunia ini dijumpai dengan tidak sengaja. Isaac Newton terkejut ketika sebiji apel jatuh ke atas kepalanya, dimana dengan kejadian itu Isaac Newton menemukan teori gravitasi. William H. Mason, pada waktu itu sedang mencoba mencari cara untuk memanfaatkan limbah gergaji dari kayu balok. Setelah mengunjungi kawasan pembalokan, dia melihat banyak kayu yang dibuang.

Dia mengambil semua kayu-kayu kecil dan menyatukannya untuk menjadi sekeping papan dan dengan diberi tekanan yang tinggi, dapat memberikan satu panel yang kuat, seperti yang kita dapati hari ini yaitu playwood.

Adalah sesuatu yang biasa satu penemuan dan ciptaan ditemukan dengan cara yang tidak disengaja, dan ide yang asal dilupakan untuk meneruskan proyek baru yang lebih menguntungkan.

Ini memberikan satu penemuan kepada kita yaitu ide baru tidak pernah asli. Ia adalah gabungan dan rombakan daripada ide yang lain. Bill Gates tidak mencipta komputer seperti Steve Jobs (komputer Apple), tetapi menulis software untuk apple dan kemudian melihat peluangnya lebih cerah jika software itu bisa digunakan oleh semua jenis komputer. Kini Windows ciptaannya beliau digunakan oleh hampir semua komputer didunia ini.

Oleh karena itu mengapa anda perlu bersusah payah mencipta ide baru, sedangkan ide yang anda perlukan sudah wujud dalam keadaan yang berbeda? Fikirkan kemungkinan yang ada. Jangan tunggu sehingga anda mendapat inspirasi untuk mendapat ide kreatif, padahal anda bisa mencoba ide yang sudah ada, rombaklah ide yang ada itu, supaya menjadi satu yang lain yang anda inginkan.

Fikiran bawah-sadar (subconscious) : Memberikan anda ide dan penyelesaian

Adalah sangat penting untuk diingat bahwa terdapat jawaban bagi setiap masalah dan ide bagi setiap keperluan. Mungkin anda tidak sadar, bahwa ide dan jawaban itu mungkin sudah disimpan dalam fikiran anda.

Para saintis telah membuat kajian dan mendapati terdapat 15 trilliun data telah disimpan dalam fikiran anda sepanjang hidup. Jika trilliunan data terdapat disini, berapa billion datakah yang bisa diwujudkan dengan kombinasi daripada data-data tersebut.

Dengan potensi ini, kemungkinan terdapat jawaban adalah sangat tinggi. Itu berita baiknya. Berita tidak baiknya ialah 90 persen dari informasi yang tersimpan dalam fikiran bawah-sadar (indra ke enam) anda, tidak mudah untuk membukanya. Ia keluar apabila ia mau dan tidak keluar pada masa anda sedang sadar dan membutuhkannya. Jadi apa yang perlu anda lakukan untuk mengambil data - data ini ialah dengan tidur ! Banyak ide penting dan penemuan telah dibuat selepas anda tidur nyenyak. Anda seharusnya tahu bahwa ide itu datangnya dari fikiran bawah-sadar anda.

Bagaimana bisa terjadi seperti itu ? Berikut proses yang terjadi :

• Sewaktu anda sedang sadar dan berusaha untuk mencari jawaban kepada masalah anda, fikiran bawah-sadar anda juga sadar akan apa yang anda sedang cari.

• Fikiran bawah-sadar anda tidak pernah beristirahat, walaupun anda sedang tidur. Ia
senantiasa memilih data-data yang tersimpan didalamnya.

• Menit, jam atau hari setelah anda berhenti dari memikirkan masalah tersebut, fikiran bawah-sadar anda akan memberikan jawaban sepintas kepada anda. Anda tiba-tiba mendapat ide baru, atau jawaban kepada masalah yang rumit sewaktu anda sedang membuat perkara lain.

Contohnya Sir Walter Scott yang mendapat ide baru setelah terbangun dari tidurnya. Einstein dilaporkan mendapat ide terbaiknya sewaktu sedang mencukur jenggotnya. Thomas Edison juga menemukan ide-ide baru setelah beberapa saat istirahat. Mozart juga dikabarkan mendapat ide lagunya setelah terbangun dari tidunya yang mendengkur.

Jangan salah, hal yang perlu menjadi perhatian bahwa setiap orang di atas adalah mereka yang sangat pakar dalam bidang masing-masing. Mereka tidak menjadi genius dari ide yang datang sewaktu sedang tidur. Fikiran bawah-sadar hanya memilih informasi yang telah disimpan beberapa tahun dan melaporkan data tersebut seperti yang anda mau.

Oleh karena itu, informasi berharga yang anda peroleh ini perlu anda lakukannya sendiri. Tanpa tehnik-tehnik ini mungkin ide-ide kreatif anda akan tersimpan begitu saja.

----- ooo0ooo -----

Bangunkan Kuasa Raksasa di Dalam Diri


Abstrak : Setiap individu mempunyai kuasa yang sangat besar, sehingga sangatlah wajar bahwa kita semua seharusnya berhasil, bahagia dan sejahtera. Pertanyaanya mengapa masih banyak orang yang merasa gagal/ tidak berhasil?, jawabannya adalah perlunya membangunkan kekuatan maha dahsyat yang telah ada dalam diri Kita.


Beberapa hal kekuatan yang harus dibangunkan dalam diri adalah (1) Keputusan, (2) Daya yang membentuk Kehidupan Anda, dan (3) Sistem Keyakinan.

1.         KEPUTUSAN  : Jalan Menuju Sukses

Segala yang terjadi dalam kehidupan dimulai dari suatu keputusan, sedangkan keputusan akan membentuk suatu tindakan dan tindakan sendiri akan memberikan suatu hasil tertentu. Sudah barang tentu tindakan yang berbeda memberikan hasil berbeda.

Mulailah dari pertanyaan – pertanyaan, misal : Bagaimana aku akan menjalani hidup 10 th berikutnya ?, Bagaimana aku akan hidup hari ini, untuk menciptakan komitmen hari esok ?, Apakah yang akan aku lakukan mulai hari ini???, maka tentunya harus dijawab dengan suatu keputusan untuk tindakan.

Kita percaya di momen – momen mengambil keputusan itulah takdir dibentuk.

Membangun kuasa keputusan raksasa dan mengklaim hak yang kita bawa Sejak lahir atas kuasa tak terbatas, vitalitas luar biasa dan gairah penuh sukacita yang benar – benar milik anda. Inilah aku, inilah kehidupanku, dan inilah yang aku lakukan, tidak ada yang menghentikan aku untuk mencapai takdirku.

Kebanyakan orang tidak pernah secara sadar mengatur sistem (mengambil keputusan), melainkan sistem ini diatur selama bertahun – tahun oleh sumber – sumber mulai dari orang tua, rekan sebaya, Guru, televisi, iklan dan kebudayaan, sistem ini terdiri dari :
1)     Keyakinan – keyakinan inti dan aturan – aturan dibawah sadar
2)     Nilai – nilai kehidupan
3)     Acuan
4)     Pertanyaan – pertanyaan kebiasaan
5)     Kondisi – kondisi emosional

Keputusan sejati diukur dari fakta kalau anda sudah mengambil tindakan baru dan Keputusan adalah komitmen.

Seberapapun sebuah tembok berdiri, tidak satupun yang berkuasa menahan gempuran manusia secara terus – menerus yang telah memutuskan untuk bertekun hingga tembok itu roboh, semangat manusia benar – benar tidak dapat ditaklukan, akan tetap kemauan untuk menang, kemauan untk sukses, untuk membentuk kehidupan anda, untuk memegang kendali hanya mungkin dikerahkan ketika anda memutuskan apa yang anda inginkan dan yakin tantangan apapun, masalah apapun, hambatan apapun tak akan menghalangi anda darinya. Ketika anda putuskan bahwa kehidupan anda pada akhirnya bukan dibentuk oleh kondisi, melainkan oleh keputusan keputusan anda, karena momen itulah kehidupan anda berubah selamanya dan anda akan diberdayakan untuk mengendalikan.


2.        DAYA YANG MEMBENTUK KEHIDUPAN ANDA : Kepedihan dan Kenikmatan

Danald Trump :
Mengkaitkan kenikmatan dengan memiliki Kapal Pesiar terbesar dan termahal, memiliki gedung – gedung yang strategis.
Mengkaitkan kepedihan : menjadi yang ke-dua dalam berbagai hal merupakan kegagalan.

Kepedihan lebih kuat memotivasi dari pada hasrat untuk mendapatkan kenikmatan.

The power of kepepet (Jaya)
Suatu keputusan yang telah menghasilkan perbedaan luar biasa dalam kualitas kehidupan saya : saya mengkaitkan kenikmatan dan mengeluarkan dari kepedihan dengan memberikan konsultasi bisnis dan  managemen pada UKM serta pengembangan orang.

Para pemasang iklan memahami bahwa apa yang mendorong kita bukanlah intelektual kita, melainkan sensasi yang kita kaitkan dengan produk. Akibatnya mereka pakar dalam mempelajari bagaimana caranya menggunakan musik yang riang atau menyejukan, gambaran cepat atau anggun, warna cemerlang atau kalem dan berbagai unsur lainnya untuk menempatkan kita dalam kondisi – kondisi emosional tertentu, lalu ketika sensasi – sensasi kita sudah mencapai puncaknya, mereka memperlihatkan gambaran produk mereka secara terus – menerus sehingga kita mengkaitkan itu dengan perasaan – perasaan yang diinginkan tersebut.

Britney Spears :
Menghabiskan hidupnya mempelajari bagaimana caranya mengangkat emosi orang lain dengan menggunakan suaranya, tubuhnya, wajahnya dan gerak geriknya. Ia bernyanyi dan menari dengan cara yang merangsang banyak sekali orang untuk merasa luar biasa senang – sedemikian rupa sehingga mereka membeli salah satu albumnya untuk menciptakan kembali perasaan – perasaan tsb.


3,        SISTEM KEYAKINAN : Kuasa untuk Mencipta dan Kuasa untuk Menghancurkan.

Bukan kejadian dalam kehidupan kita yang membentuk kita, melainkan Keyakinan kita sendiri tentang apa makna kejadian – kejadian tersebut.

Contoh : Keyakinan berbeda oleh Dua wanita genap berusia 70th,
Tetapi masing – masing mengambil makna yang lain dari kejadian tersebut.  Yang satu tahu bahwa kehidupannya akan segera berakhir. Baginya 70th hidup berarti tubuhnya pasti sudah rusak dan sebaiknya ia mulai menuntaskan urusan – urusannya.  Wanita lainnya memutuskan bahwa kecakapan seseorang pada usia berapapun itu tergantung keyakinannya sendiri, dan menetapkan standar yang lebih tinggi bagi dirinya. Ia memutuskan bahwa mendaki gunung mungkin merupakan olahraga yang baik untuk dimulai pada usia 70th. Selama 25th berikutnya Ia mencurahkan diri pada petualangan baru dalam penguasaan ini, menyisir beberapa puncak tertinggi di dunia, hingga sekarang pada usia 90th, Hulda Crooks telah menjadi wanita tertua yang pernah mendaki gunung Fuji.

Keyakinan ditarik dari kesimpulan umum, makanya bergaulah dengan orang sukses, maka Anda akan sukses.

Sebagian besar keyakinan kita adalah kesimpulan umum tentang masa lalu kita, berdasarkan penafsiran terhadap pengalaman – pengalaman yang menyakitkan atau nikmat.



Tantangannya :
  1. Kebanyakan orang tdk secara sadar memutuskan apa yang akan diyakini.
  2. Sering kali anggapan kita didasarkan pada penafsiran keliru terhadap pengalaman – pengalaman dimasa lalu.
  3. Begitu kita memegang suatu keyakinan, kita lupa bahwa itu hanyalah penafsiran.

Begitu diterima : Keyakinan menjadi perintah yang tidak dipertanyakan lagi bagi sistem syaraf kita.

Mustahil bagi seorang manusia untuk menempuh 1 mil dalam waktu kurang dari 4 menit. Akan tetapi, Roger Banister mematahkan anggapan yang menghambat itu. Ia berhasil mencapai yang mustahil bukan saja dengan latihan fisik, melainkan juga dengan terus membayangkannya dalam benaknya.

Sukses untuk semua,

Referensi : Awaken The Giant Within, Anthony Robbins

Biografi Penulis : http://sutrisno.telkom.us

Minggu, 30 Januari 2011

Keadaan Kitab di Hari Kiamat, Surga / Neraka

1. Tentang kebangkitan dari kubur, hari kiamat dan keadaan bumi pada hari kiamat
• Hadis riwayat Abu Hurairah, ia berkata: Bahwa Rasulullah bersabda: Sesungguhnya akan datang seorang lelaki besar gemuk pada hari kiamat yang berat amalnya di sisi Allah tidak seberat sayap seekor nyamuk sekalipun. Bacalah oleh kalian: Maka Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi amalan mereka pada hari kiamat. (Shahih Muslim No.4991)
• Hadis riwayat Abdullah bin Masud, ia berkata: Seorang ulama Yahudi datang kepada Nabi dan berkata: Hai Muhammad atau hai Abul Qasim! Pada hari kiamat, Allah menggenggam langit dengan satu jari tangan, bumi dengan satu jari, gunung dan pepohonan dengan satu jari, air dan tanah dengan satu jari, begitu pula semua makhluk yang lain dengan satu jari. Kemudian Dia menggoyangkan mereka semua sambil berfirman: Akulah Raja, Akulah Raja! Rasulullah tertawa kagum mendengar perkataan orang alim itu. Beliau membenarkan keterangan orang itu, kemudian membacakan ayat: Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya, padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan. (Shahih Muslim No.4992).
• Hadis riwayat Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah bersabda: Allah Taala menggenggam bumi pada hari kiamat dan melipat langit dengan tangan kanan-Nya, kemudian berfirman: Akulah raja! Manakah raja-raja bumi ? (Shahih Muslim No.4994).
• Hadis riwayat Abdullah bin Umar, ia berkata: Rasulullah bersabda: Allah Taala melipat langit-langit pada hari kiamat, kemudian menggenggam langit-langit itu dengan tangan kanan-Nya, lalu berfirman: Akulah Raja! Manakah orang-orang penguasa yang suka menindas? Manakah orang-orang yang sombong ? Kemudian Dia melipat bumi dengan tangan kiri-Nya, lalu berfirman: Akulah Raja! Manakah orang-orang penguasa yang suka menindas? Manakah orang-orang yang sombong ? (Shahih Muslim No.4995).
• Hadis riwayat Sahal bin Saad ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Pada hari kiamat, manusia dikumpulkan di tengah padang berwarna putih agak kemerahan seperti roti panggang di mana tidak ada bangunan tempat tinggal bagi seorang pun. (Shahih Muslim No.4998).

2. Hidangan ahli surga
• Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra.: Dari Rasulullah saw. bersabda: Pada hari kiamat nanti, bumi bagaikan sepotong roti yang digoyang-goyangkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dengan tangan-Nya, sebagaimana seorang di antara kamu sekalian menggoyang-goyangkan rotinya dalam perjalanan yang menjadi hidangan bagi ahli surga. Tiba-tiba datang seorang Yahudi. Dia berkata: Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih memberkatimu, hai Abul Qasim! Maukah engkau mendengar pemberitahuanku tentang hidangan ahli surga pada hari kiamat ? Rasulullah saw. menjawab: Ya! Orang itu berkata: Bumi bagaikan sepotong roti (seperti disabdakan oleh Rasulullah saw.) Mendengar perkataan itu, Rasulullah saw. memandang ke arah kami kemudian tertawa hingga tampak gigi-gigi geraham beliau. Orang itu berkata lagi: Maukah engkau aku beritahukan tentang lauk mereka? Rasulullah saw. menjawab: Ya! Orang itu berkata: Lauk mereka adalah palam dan nun. Para sahabat bertanya: Apakah itu? Orang itu menjawab: Yaitu banteng dan ikan paus, yang kelebihan hatinya saja (segumpal daging yang terpisah dan tergantung pada hati) dapat dimakan oleh tujuh-puluh ribu orang. (Shahih Muslim No.5000).

3. Pertanyaan orang Yahudi kepada Nabi saw. tentang roh dan firman Allah Taala: Mereka bertanya kepadamu tentang roh
• Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra., ia berkata: Ketika aku sedang berjalan bersama Rasulullah saw. di suatu tanah pertanian di mana beliau bertongkatkan sebatang pelepah korma, tiba-tiba beliau lewat di hadapan beberapa orang Yahudi. Lalu mereka saling berbicara dengan yang lain: Tanyakanlah kepadanya tentang roh! Kemudian mereka berkata: Apakah yang membuat kamu sekalian bertanya kepadanya ? Dia tidak akan membalas kamu sekalian dengan sesuatu yang tidak kamu sukai. Lalu sebagian mereka berkata lagi: Tanyakanlah kepadanya! Lalu sebagian mereka datang menghampiri Rasulullah saw. untuk bertanya tentang roh. Rasulullah saw. terdiam tidak memberikan jawaban apapun, sehingga aku tahu beliau sedang diturunkan wahyu. Aku tetap berdiri di tempatku. Seusai wahyu turun, Rasulullah saw. membacakan ayat: Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: Roh itu termasuk urusan Tuhanku dan tidaklah kalian diberi pengetahuan melainkan sedikit. (Shahih Muslim No.5002).

4. Tentang firman Allah Taala: Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang engkau berada di antara mereka
• Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata: Abu Jahal berkata: Ya Allah, sekiranya Alquran ini benar datang dari sisi-Mu, maka turunkanlah hujan batu dari langit atau timpakan kepada kami siksa yang pedih. Lalu turunlah ayat: Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidak pula Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun. Kenapa Allah tidak mengazab mereka, padahal mereka menghalangi orang untuk mendatangi Masjidilharam, sampai akhir ayat. (Shahih Muslim No.5004).

5. Tentang awan (asap)
• Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra.: Dari Masruq berkata: Kami sedang duduk di dekat Abdullah bin Masud yang berbaring di antara kami. Tiba-tiba datang seorang lelaki menghampirinya seraya berkata: Hai Abu Abdurrahman, ada pendongeng di dekat pintu Kindah (pintu Kufah) yang bercerita dan beranggapan bahwa tanda awan akan datang, lalu mengambil pernafasan orang-orang kafir dan orang-orang mukmin akan terserang seperti penyakit selesma karenanya. Lalu Abdullah berkata sambil duduk dan dalam keadaan marah: Wahai manusia, bertakwalah kemu sekalian kepada Allah! Barang siapa di antara kalian mengetahui sesuatu, maka hendaklah dia mengatakan apa yang dia ketahui. Dan barang siapa yang tidak mengetahui, maka hendaklah dia mengucapkan: Allahu a`lam. Karena Dia Maha Tahu terhadap seorang di antara kamu sekalian yang mengucapkan Allahu a`lam ketika dia tidak mengetahui. Sesungguhnya Allah telah berfirman kepada nabi-Nya: Katakanlah! Aku tidak meminta upah sedikit pun kepada kalian atas dakwahku dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mengada-ada. Ketika Rasulullah saw. melihat orang-orang berpaling, beliau mengucapkan doa: "Ya Allah, timpakanlah tujuh tahun masa sulit seperti yang menimpa kaum Nabi Yusuf". Maka mereka tertimpa satu tahun masa paceklik yang menghabiskan segala sesuatu sehingga mereka memakan kulit dan bangkai karena kelaparan serta seorang di antara mereka memandang ke arah langit lalu terlihatlah olehnya segumpal awan. Lalu Abu Sufyan datang kepada Rasulullah saw. dan berkata: Hai Muhammad, sesungguhnya engkau datang memerintahkan untuk taat kepada Allah dan menyambung tali silaturahmi sementara itu kaummu telah hampir binasa tertimpa malapetaka, maka berdoalah kepada Allah untuk keselamatan mereka. Kemudian Allah Taala berfirman: Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata, yang meliputi manusia. Inilah adzab yang pedih, sampai firman Allah tentulah kalian akan kembali (ingkar). Abdullah berkata: Apakah akan diperlihatkan azab hari akhirat ? Kemudian firman Allah yang berbunyi: Ingatlah hari ketika Kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras. Sesungguhnya Kami adalah Pemberi balasan. Hantaman yang keras itu terjadi pada perang Badar. Dan telah lewat ayat-ayat Dukhan, Bathsyah (hantaman), lizam (kepastian siksa orang-orang kafir) dan ayat Rum. (Shahih Muslim No.5006).

6. Terbelahnya bulan
• Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra., ia berkata: Bulan terbelah menjadi dua pada masa Rasulullah saw., lalu Rasulullah saw. bersabda: Saksikanlah oleh kalian. (Shahih Muslim No.5010).
• Hadis riwayat Anas ra.: Bahwa penduduk Mekah meminta kepada Rasulullah saw. untuk diperlihatkan kepada mereka satu mukjizat (tanda kenabian), maka Rasulullah saw. memperlihatkan kepada mereka mukjizat terbelahnya bulan sebanyak dua kali. (Shahih Muslim No.5013).
• Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.: Sesungguhnya bulan pernah terbelah pada masa Rasulullah saw.. (Shahih Muslim No.5015).

7. Tidak seorang pun yang paling tahan terhadap sesuatu yang menyakitkan selain dari Allah
• Hadis riwayat Abu Musa ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tidak seorang pun yang lebih sabar mendengar sesuatu yang menyakitkan selain Allah, karena meskipun Allah disekutukan dan dianggap memiliki anak, tetapi Allah tetap memberikan kesehatan dan rezeki kepada mereka. (Shahih Muslim No.5016).
• Hadis riwayat Abdullah bin Qais ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada seorang pun yang lebih sabar mendengar sesuatu yang menyakitkan daripada Allah, karena meskipun mereka menyekutukan Allah serta beranggapan bahwa Allah memiliki anak, tetapi Allah tetap memberikan rezeki, kesehatan serta menganugerahkan apa yang mereka minta. (Shahih Muslim No.5017).

8. Permohonan orang kafir untuk menebus dirinya dengan emas sepenuh bumi
• Hadis riwayat Anas bin Malik ra.: Dari Nabi saw., beliau bersabda: Allah berfirman kepada penghuni neraka yang paling ringan siksaannya: Seandainya kamu mempunyai dunia serta isinya, apakah kamu akan menebus dengan semua itu? Orang itu menjawab: Ya. Allah berfirman: Aku telah meminta darimu yang lebih ringan daripada ini ketika kamu masih berada di tulang punggung Adam, yaitu agar kamu tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu (aku kira beliau juga bersabda) dan Aku tidak akan memasukkanmu ke neraka. Tetapi kemudian kamu enggan dan tetap menyekutukan-Ku. (Shahih Muslim No.5018).

9. Orang kafir akan dikumpulkan dalam keadaan berjalan di atas wajahnya
• Hadis riwayat Anas bin Malik ra.: Bahwa seorang lelaki bertanya: Wahai Rasulullah! Bagaimana seorang kafir dikumpulkan dalam keadaan berjalan di atas wajahnya pada hari kiamat? Rasulullah saw. menjawab: Bukankah Tuhan Yang membuatnya berjalan di atas kedua kakinya di dunia juga berkuasa untuk membuatnya berjalan di atas wajahnya pada hari kiamat. (Shahih Muslim No.5020).

10. Perumpamaan orang mukmin itu seperti tanaman perumpamaan orang kafir itu seperti pohon cemara
• Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Perumpamaan orang mukmin itu seperti tanaman yang selalu digoyangkan oleh hembusan angin karena orang mukmin senantiasa ditimpa berbagai cobaan. Sedangkan perumpamaan orang munafik seperti pohon cemara yang tidak goyang dihembus angin kecuali setelah ditebang. (Shahih Muslim No.5024).
• Hadis riwayat Kaab bin Malik ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Perumpamaan orang mukmin itu seperti tanaman lunak dan lembut yang dapat digoyangkan oleh hembusan angin, sesekali miring dan kemudian tegak kembali sehingga bergoyang-goyang. Sedangkan perumpamaan orang kafir adalah seperti pohon cemara yang tegak berdiri di atas akarnya tidak dapat digoyangkan oleh sesuatu apapun sehingga ia tumbang sekaligus. (Shahih Muslim No.5025).

11. Perumpamaan orang mukmin adalah seperti pohon kurma
• Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya di antara jenis pohon terdapat satu pohon yang tidak mudah gugur daunnya yang diumpamakan seperti seorang muslim. Sebutkanlah pohon apakah itu ? Lalu orang-orang banyak yang mengira pohon padang pasir dan aku sendiri mengira bahwa itu adalah pohon kurma tetapi aku malu mengatakannya. Kemudian mereka berseru: Wahai Rasulullah, sebutkanlah kepada kami pohon apakah itu? Rasulullah saw. menjawab: Ia adalah pohon kurma. Abdullah bin Umar berkata: Lalu menceritakan hal itu kepada Umar. Dia berkata: Seandainya kamu telah mengatakannya langsung itu pohon kurma adalah lebih aku sukai daripada kamu berkata begini, begini. (Shahih Muslim No.5027).

12. Tidak seorang pun masuk surga karena amalnya, melainkan karena rahmat Allah
• Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Dari Rasulullah saw. bahwa beliau bersabda: Tidak seorang pun di antara kalian yang akan diselamatkan oleh amal perbuatannya. Seorang lelaki bertanya: Engkau pun tidak, wahai Rasulullah? Rasulullah saw. menjawab: Aku juga tidak, hanya saja Allah melimpahkan rahmat-Nya kepadaku akan tetapi tetaplah kalian berusaha berbuat dan berkata yang benar. (Shahih Muslim No.5036).

13. Memperbanyak amal dan bersungguh-sungguh dalam beribadat
• Hadis riwayat Mughirah bin Syu`bah ra.: Bahwa Nabi saw. mengerjakan salat sehingga kedua telapak kaki beliau membengkak, lalu beliau ditanya: Apakah engkau masih membebankan dirimu dengan beribadah seperti padahal Allah telah mengampuni dosamu yang terdahulu dan yang akan datang? Kemudian beliau menjawab: Apakah aku tidak ingin menjadi seorang hamba yang bersyukur. (Shahih Muslim No.5044).
• Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata: Jika Rasulullah saw. melaksanakan salat, beliau berdiri (lama sekali) sampai kedua kaki (telapak) beliau pecah-pecah. Aisyah ra. bertanya: Wahai Rasulullah, kenapa engkau berbuat seperti ini padahal dosamu yang terdahulu dan yang akan datang telah diampuni ? Lalu beliau menjawab: Wahai Aisyah, apakah aku tidak ingin menjadi seorang hamba yang bersyukur. (Shahih Muslim No.5046).

14. Pemberian nasehat secukupnya
• Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra.: Dari Syaqiq bin Salamah, ia berkata: Ketika kami sedang duduk di muka pintu rumah Abdullah untuk menunggu kedatangannya, lewatlah di hadapan kami Yazid bin Muawiyah An-Nakha`i lalu kami berkata kepadanya: Sampaikan kepada Abdullah di mana tempat kami berada! Yazid kemudian masuk menemui Abdullah. Tidak lama kemudian Abdullah keluar menjumpai kami dan berkata: Sesungguhnya aku diberitahukan di mana tempat kamu sekalian berada dan tidak ada sesuatu yang menghalangiku untuk keluar menemui kalian, kecuali takut membuat kalian jemu. Sesungguhnya Rasulullah saw. selalu memilih waktu yang tepat untuk memberikan nasehat kepada kami dalam beberapa hari karena takut kami akan merasa bosan. (Shahih Muslim No.5047).

Hukum Bercerita di Masjid


Berikut ini beberapa bid'ah berkaitan dengan bercerita/ngobrol yang sering terjadi didalam masjid:
1. Mendengarkan Percakapan didalam Masjid
Imam Al 'Arif Ibnu Al Hajj berkata didalam kitab Al Madkhal didalam pembahasan As-Simaa' (mendengarkan percakapan).
Diantara perbuatan orang-orang yang kurang baik adalah mendengarkan percakapan saudaranya di dalam Masjid. Padahal kaum salafush-shalih radyiallahu 'anhum sangat menghormati keberadaan masjid. Apakah mereka tidak mencontoh tauladan yang telah diperlihatkan oleh kaum salaf? orang-orang salaf tidak suka mengeraskan suara mereka didalam masjid baik untuk berzikir ataupun aktivitas lainnya.
Rasulullah melarang sesorang untuk mengeraskan suaranya didalam masjid walaupun pada waktu membaca Al-Qur'an.
Apalagi dengan perkataan yang bisa menimbulkan kesesatan, maka lebih tidak boleh lagi untuk diucapkan didalam masjid.
Rasulullah SAW telah bersabda: "Barangsiapa mencari (dengan suara keras) barangya yang hilang didalam masjid, maka katakanlah kepadanya, "Allah tidak akan mengembalikan barang tersebut kepadamu".
{Hadits shahih yang telah diriwayatkan oleh Muslim dan lainnya dari hadits Abu Hurairah secara marfu'.
Hadits ini disebutkan didalam Shahiihussunan 492}
Al Hafizh Ibnu Hajar menukil dalam kitab Fathul Baari dari Al-Qurthubi.
Dia berkata "Nafsu syahwat telah berhasil mengalahkan kebanyakan orang yang mengaku melakukan kebaikan.
Sampai akhirnya kebanyakan dari mereka melakukan hal-hal yang biasanya dilakukan oleh orang-orang yang kerasukan jin atau perilaku anak-anak kecil. Mereka menari-nari dengan gerakan tertentu. Perasaan tidak tahu malu diantara mereka sampai-sampai dianggap seperti upaya mendekatkan diri kepada Allah dan beramal shalih. Dan yang seperti ini jelas-jelas perilaku orang-orang yang tukang rusak".
Didalam kitab Al Amru bilittibaa' wannahy 'Anil'ibtidaa' karya As-Suyuthi juga disebutkan ungkapan serupa sebagai berikut : "Diantara praktek bid'ah adalah menari dan bernyanyi didalam masjid. Barangsiapa melakukan itu didalam masjid, maka dia adalah orang yang telah melakukan bid'ah, tersesat dan berhak untuk diusir serta dipukul. Sebab dengan demikian dia telah meremehkan perkara Allah yang seharusnya diagungkan.
Allah Ta'aala berfirman: "Bertasbihlah kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya didalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang." (QS An-Nuur : 36)
Maksudnya hendaklah didalam rumah-rumah Allah dibacakan ayat-ayat suci Al-Qur'an.

2. Membicarakan Masalah Duniawi didalam Masjid
Imam Ibnu Al Hajj berkata, "orang-orang dilarang membuat lingkaran-lingkaran kecil didalam masjid untuk memperbincangkan masalah duniawi atau menggunjingkan perbuatan si A dan si B." Setelah menyebutkan beberapa atsar yang menerangkan masalah
tersebut, beliau berkata " Orang-orang boleh duduk didalam masjid untuk membaca Al-Qur'an, berzikir atau mengajarkan ilmu dengan syari'at tidak dengan suara yang keras sehingga menimbulkan gangguan bagi orang lain yang sedang shalat dan berzikir."
Ibnu Hibban telah meriwayatkan hadits riwayat Ibnu Mas'ud dan Al Hakim dari hadits Anas. Hadits tersebut diriwayatkan secara marfu' dan dengan kualitas sanad yang shahih.
Hadits yang dimaksud adalah sebagai berikut: "Akan datang sebuah masa bagi manusia dimana mereka tidak akan duduk didalam masjid. Mereka tidak memiliki keinginan kecuali hanya membicarakan masalah duniawi. Allah sama sekali tidak membutuhkan mereka. Oleh karena itu janganlah kalian duduk bersama mereka." [Hadits hasan yang disebutkan didalam Ash-Shahiihah 1163]
Wassalam'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Dikutip dari buku : Bid'ah didalam masjid
Judul Asli: Ishlaahulmasaajid Minalbida' wal'awaa'id
Pengarang: Muhammad Jalamuddin Al Qasimi

7 Pintu Neraka

“Neraka mempunyai tujuh pintu, untuk masing-masing pintu di huni (sekelompok pendosa yang ditentukan)” (Qs al Hijr :44). Diriwayatkan dalam Anwar Nu'maniyah dan Biharul Anwar bahwa ketika Jibril turun membawa ayat di atas tadi, Nabi saww memintanya untuk menjelaskan kondisi neraka. Jibril menjawab: "Wahai Nabi Allah, sesungguhnya di dalam neraka ada tujuh pintu, jarak antara masing-masing pintu sejauh tujuh puluh tahun, dan setiap pintu lebih panas dari pintu yang lain, nama-nama pintu tersebut adalah:

1. Hawiyah (arti harfiahnya: jurang), pintu ini untuk kaum munafik dan kafir.
2. Jahim, pintu ini untuk kaum musyrik yang menyekutukan Allah.
3. Pintu ketiga untuk kaum sabian (penyembah api).
4. Lazza, pintu ini untuk setan dan para pengikutnya serta para penyembah api.
5. Huthamah (menghancurkan hingga berkeping-keping), pintu ini untuk kaum Yahudi.
6. Sa'ir (arti harfiahnya: api yang menyala-nyala), pintu ini untuk kaum kafir.


Tatkala sampai pada penjelasan pintu yang ketujuh, Jibril terdiam. Nabi saw. maminta Ia untuk menjelaskan pintu yang ketujuh, Jibril pun menjawab: "Pintu ini untuk umatmu yang angkuh"; yang mati tanpa menyesali dosa-dosa mereka.

Lalu, Nabi saw. mengangkat kepalanya dan begitu sedih, sampai beliau pingsan. Ketika siuman beliau berkata : “Wahai Jibril, sesunggguhnya engkau telah menyebabkan kesusahanku dua kali lipat. Akankah umatku masuk Neraka?" Kemudian, Nabi saw. mulai menangis. Setelah kejadian itu, beliau tidak berbicara dengan siapapun selama beberapa hari, dan ketika sholat beliau menangis dengan tangisan yang sangat memilukan.

Karena tangisannya ini, semua sahabat ikut menangis, kemudian mereka bertanya: “Mengapa engkau begitu berduka wahai Rasulullah ?” Namun beliau tidak menjawab. Saat itu, Imam Ali as. sedang pergi melaksanakan satu misi, maka para sahabat pergi menghadap sang wanita cahaya penghulu wanita syurga, Sayyidah Fathimah as, mereka mendatangi rumah suci beliau, dan pada saat itu Sayyidah Fatimah as. yang sedang mengasah gerinda sambil membaca ayat “Padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal” (al-A'la:17). Para sahabat pun menceritakan keadaan ayahnya (Rasulullah saw). Setelah mendengar semua itu, Sayyidah Fatimah as. bangkit lalu mengenakan jubahnya (cadur) yang memiliki dua belas tambalan yang dijahit dengan daun pohon korma. Salman al-Farisi yang hadir bersama orang-orang ini terusik hatinya setelah melihat jubah Sayyidah Fathimah as. lalu berkata: " Aduhai! Sementara putri-putri kaisar dan kisra (penguasa Persia kuno) duduk di atas singgasana emas, putri Nabi ini tidak mempunyai pakaian yang layak untuk dipakai”.

Ketika Sayyidah Fathimah as. sampai di hadapan sang ayah, Ia melihat keadaannya yang menyedihkan dan juga keadaan para sahabatnya, kemudian ia berkata: "Wahai Ayahanda, Salman terkejut setelah melihat jubahku yang sudah penuh dengan robekan, aku bersumpah, demi tuhan yang telah memilihmu menjadi Nabi, sejak lima tahun lalu kami hanya memiliki satu helai pakaian di rumah kami, pada waktu siang kami memberi makan unta-unta dan pada waktu malam kami beristirahat, anak-anak kami tidur beralaskan kulit dengan daun-daun kering pohon kurma. Nabi berpaling ke arah Salman dan berkata "Apakah engkau memperhatikan dan mengambil pelajaran ?” Sayyidah Fathimah az-Zahra melihat -karena tangisan yang tidak terhenti- wajah Nabi menjadi pucat dan pipinya menjadi cekung. Sebagaimana yang di ceritakan oleh Kasyfi, bahwa bumi tempat beliau duduk telah menjadi basah dengan air mata. Fathimah ra. berkata kepada ayahnya, semoga hidupku menjadi tebusanmu, “Mengapa Ayahanda menangis ?” Nabi saw. menjawab, "Ya Fathimah, mengapa aku tidak boleh menangis ?, karena sesungguhnya Jibril telah menyampaikan kepadaku sebuah ayat yang menggambarkan keadaan neraka. Neraka mempunyai tujuh pintu, dan pintu-pintu itu mempunyai tujuh puluh ribu celah api. Pada setiap celah ada tujuh puluh ribu peti mati dari api, dan setiap peti berisi tujuh puluh ribu jenis azab”.

Ketika Sayyidah Fathimah mendengar semua ini, beliau berseru, "Sesungguhnya orang yang dimasukkan ke dalam api ini pasti menemui ajal". Setelah mengatakan ini beliau pingsan. Ketika siuman, beliau as berkata, "Wahai yang terbaik dari segala mahluk, siapakah yang patut mendapat azab yang seperti itu ?” Nabi saw. menjawab, "Umatku yang mengikuti hawa nafsunya dan tidak memelihara sholat, dan azab ini tidak seberapa bila dibandingkan dengan azab-azab yang lainya.

Setelah mendengar ucapan ini setiap sahabat Nabi saw. menangis dan meratap, "Derita perjalanan alam akhirat sangat jauh, sedangkan perbekalan sangat sedikit". Sementara sebagian lagi menangis dan meratap, "Aduhai seandainya ibuku tidak melahirkanku, maka aku tidak akan mendengar tentang azab ini", Ammar bin Yasir berkata, "Andaikan aku seekor burung, tentu aku tidak akan ditahan (di hari kiamat) untuk dihisab”. Bilal yang tidak hadir di sana datang kepada Salman dan bertanya sebab-sebab duka cita itu, Salman menjawab, "Celakalah engkau dan aku, sesungguhnya kita akan mendapat pakaian dari api, sebagai pengganti dari pakaian ini dan kita akan diberi makan dengan zaqqum (pohon beracun di Neraka). Masihkah kita memandang remeh ancaman siksa neraka ? Atau biarkan diri kita lalai dan sibuk dengan kesenangan dunia yang sementara ini ?